"Pasti kamu yang nanti bakal jatuh cinta lebih dulu sama orang," tebak Nick saat ia berbaring di bawah langit malam bersama Natalie.
Natalie memutar wajahnya ke arah Nick. "Sok tau! Gimana kalo kamu yang duluan jatuh cinta?"
Nick mengubah posisi. Kali ini, ia melipat tangannya di depan dada sambil duduk bersila. "Kupikir, cowok itu susah jatuh cinta."
Natalie menjawab. "Lihat saja nanti, Nick."
***
10 tahun kemudian...
Nick sedang menunggu kakaknya menjemputnya di sekolah. Dari lima belas menit yang lalu, batang hidung kakaknya masih belum terlihat juga. Lama-kelamaan, Nick jadi kesal sendiri dan akhirnya merelakan tiga puluh menit waktu istirahat hilang gara-gara kakaknya terlambat jemput.
"Lo kok, lama banget, sih?" tanya Nick langsung pada Jake.
"Macet," jawab Jake setengah jadi. "Eh, bukan, deng. Gue emang lagi males jemput elo."
Nick memandang Jake dengan muka kesal. "Sialan!"
Sementara itu, orkestra sekolah belum juga kelar dari tadi. Lagunya sampai udah hafal mati, benar-benar luar kepala, karena sangkin seringnya diulang-ulang terus. Guru dan pelatih musiknya emang benar-benar terkoordinir banget. Kompak! Natalie yang berperan sebagai pemain biola 1, agak sedikit gimanaaaaa gitu sama pembibingnya.
"Ulang dari 3!" perintah Mrs. Edwoods, guru biola.
Natalie dan segenap anak pemain biola 1 mengulang lagunya lagi untuk ketujuh kalinya!... Setelah ini, tangan Natalie, terutama jari-jari tangan kirinya bakal mati rasa! Gesek sana, pindah sini, bikin kapalan!
Lapangan depan sekolah seketika numpuk sama anak-anak orkestra yang ternyata baru dibolehkan pulang beberapa menit yang lalu. Natalie dan Hannah menjinjing biolanya keluar sambil berteriak sebebas-bebasnya. Hannah langsung pamit pulang, sementara Natalie lanjut pergi ke tempat les biolanya.
"NICK!" panggil Natalie saat bertemu Nick di depan teman les musiknya.
"Natalie," sapa Nick balik. "Les, ya?"
"Hehe... Iya. Kamu juga habis les, kan?" tanya Natalie sok tahu.
"Aku baru mau les, nih. Tadi rada ngaret, jadi aku minta tambahan waktu sedikit," jawab Nick tenang.
"Oh. Masuk bareng, yuk!" ajak Natalie sambil menarik lengan Nick. Nick hanya tersenyum.
Suasana tempat les tersebut terkesan old-fashioned alias kuno, TEMPO DULU! Tapi, jangan salah, permainan-permainan musiknya beda jauh dari apapun. Disini banyak sekali pemain musik profesional dan segala macam pemusik dan penyanyi lainnya.
Natalie dan Nick berpisah saat ingin memasuki ruangan les mereka masing-masing. Nick adalah cowok pemain drum yang maco dan emang beneran keliatan cowoknya. Nggak lenjeh. Natalie sendiri meneruskan permainan alat musik klasiknya. Kali ini dia akan belajar piano. Natalie kelihatan sangat anggun tiap bermain piano.
Selesai les, Nick dan Natalie berjalan berdua menuju rumah mereka yang kebetulan sebelahan. Seperti dalam video clip Taylor Swift (You Belong With Me), Nick dan Natalie juga seperti itu. Bedanya, mereka berdua bersahabat dekat dengan satu sama lain.
"Nat, tadi Pak Harun ngajar apa?" tanya Nick basa-basi sambil memutar-mutarkan stick drumnya di sela-sela jari tangannya.
"Hmmm... Sejenis aljabar begitu-begitu, deh. Kata temen-temen, sih. Soalnya, tadi aku dispen. Jadi, aku nggak ikut dua jam pelajaran," jawab Natalie polos. "Emangnya tadi kamu nggak belajar sama Pak Harun juga?"
"Tadi, aku... Eh, gue... Gue nggak ikut pelajaran dia. Dispen juga," jawab Nick. "Tadi lo dispen apa, Nat?"
"Dispen orkestra. Kamu?"
"Band."
Kemudian, suasana hening dan atmosfer di sekitar mereka jadi canggung. Masing-masing dari dua orang ini sibuk dengan pikirannya masing-masing. Nick berhenti memainkan stick drumnya. Natalie sendiri menyibukkan diri dengan membaca partitur lagu barunya.
0 comments:
Post a Comment